Mengasihi Allah dan Sesama

Tuesday, 15 October 2013

Tobing.or.id, Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." (Markus 12:29-31)

Ketika James Cates masih mahasiswa, ia bekerja di malam hari sebagai pendamping anak-anak asrama di sebuah wisma perawatan kesehatan. Salah satu tanggung jawabnya yang terkadang sangat berat adalah mencuci pakaian 23 remaja pria. Proses mencuci pakaian-pakaian tersebut sangat kasar, sehingga ketika seorang pemuda penghuni wisma bernama Jake mendapat baju baru dari ibunya, James menawarkan diri untuk mencucinya secara terpisah. Tidak lama kemudian pada remaja lain mulai memintanya untuk memasukkan sepotong pakaian favorit mereka ke dalam kelompok cucian yang istimewaitu. Ini merupakan tindakan kasih yang kecil, tetapi besar artinya bagi para remaja itu. Dua puluh tahun kemudian, setelah sukses sebagai ahli terapi, pengajar di universitas dan penulis banyak artikel di berbagai jurnal ilimiah, Cates menulis: ketika saya menengok ke belakang dan merenungkannya, ternyata tak ada orang yang pernah saya layani atau pelayanan yang pernah saya berikan yang lebih berarti bagi saya selain Jake dan bajunya, serta cucian-cucian istimewa itu.

Firman Tuhan saat ini mengajak kita untuk mengasihi Tuhan Allah dan sesama kita manusia, yang disebutkan sebagai hukum yang terutama. Sebab memang inti dari seluruh Hukum Taurat dan kitab para Nabi adalah kasih (bnd. Mat.22:40). Berdasarkan pemahaman ini kita dapat mengatakan bahwa inti kekristenan adalah kasih. Allah pertama-tama telah menunjukkan kasihNya kepada kita dengan perngorbanan AnakNya yang Tunggal, Yesus Kristus mati di kayu salib, supaya kita hidup. Maka tanggung-jawab selanjutnya bagi orang-orang percaya adalah mengasihi sesamanya manusia.

Lalu bagaimanakah kita mewujudkan kasih itu dalam hidup sehari-hari? Kasih kita kepada sesama dapat kita tunjukkan melalui tindakan-tindakan dan perbuatan yang dapat menolong mereka. Dalam konteks kebutuhan dan kesusahan mereka, kita boleh memberi dan menolong mereka dengan apa yang ada pada kita. Kasih tidak hanya terwujud dalam perbuatan-perbuatan besar yang mengorbankan banyak daya dan dana. Tapi perbuatan kasih juga dapat dilakukan melalui tindakan-tindakan kecil dan sederhana bagi sesama kita. Sebuah tindakan kasih yang sederhana merupakan suatu wujud ungkapan kasih Allah yang sangat kuat di dalam dunia kita yang penuh dengan kesukaran ini. Adakah beberapa potong cucian yang dapat anda cucikan pada hari ini?

Tindakan kasih yang kecil dengan hati yang besar jauh lebih mulia.

Keterangan:
Ayat renungan diatas adalah sebahagian dari Evangelium Minggu XXI Dung Trinitatis, 20 Oktober 2013.