Lukisan Monalisa Versi Muda Mengundang Kontroversi

Wednesday, 03 October 2012

Tobing.or.id, KOMPAS.com - "Isleworth Mona Lisa," sebutan bagi lukisan "Mona Lisa" versi muda yang baru saja dipublikasikan oleh Yayasan Monalisa. Setelah 40 tahun tersimpan di dalam lemari bank Swiss, akhirnya kemarin lukisan tersebut resmi diperlihatkan kepada umum di Jenewa, Swiss.

Objek wanita yang ada dalam lukisan memang tak jauh berbeda dengan lukisan "Mona Lisa" karya Leonardo da Vinci yang saat ini dipajang di Museum Louvre di Paris. Namun, yang menjadi perhatian ialah wanita yang terlukis dalam "Isleworth Mona Lisa" tampak lebih muda sepuluh tahun, dengan senyum lebih sumringah dibanding dengan lukisan yang terpampang di Louvre.

Para ahli mengklaim "Isleworth Mona Lisa" merupakan lukisan yang dibuat Leonardo da Vinci sebelum membuat lukisan "Monalisa" yang kita kenal saat ini. Sebuah buku berisi 320 halaman dan video diterbitkan oleh The Mona Lisa Foundation untuk menjelaskan sejarah, perbandingan dan bukti ilmiah, bahwa lukisan itu merupakan karya seni otentik dari Leonardo da Vinci.

"Bukti sejarah menunjukkan bahwa Leonardo da Vinci pada lukisan ini. Di mana di lukisan "Mona Lisa" diapit oleh kolom di samping sisinya seperti lukisan yang kita ketahui sebelumnya," tulis Yayasan Mona Lisa dalam sebuah pernyataan.

Dua orang pakar, Alessandro Vezzosi, Direktur Museo Ideale Leonardo da Vinci, dan Carlo Pedretti dari Armand Hammer Pusat Studi Leonardo di Universitas California, akan membahas detail mengenai klaim tersebut. Menurutnya beberapa tangan bisa saja ikut turut canpur dalam kanvas.

"Coba bandingkan wajah dengan kualitas dan intensitas dengan cluster pohon yang ada sebagai latar belakang. Pohon-pohon mengungkapkan teknik dan masalah perspektif yang berbeda. Kemungkinan besar, mereka dilukis oleh orang lain," kata Vezzosi.

Namun, ketika kedua lukisan tersebut ditarik garis horizontal secara sederhana, pada rasio yang sama menunjukkan kesamaan dan ketepatan secara proposional. Meski pada kenyataannya kedua lukisan memiliki ukuran yang berbeda.

"Mata, hidung, jarak antara mulut, dan dagu tepat di lokasi yang sama. Hanya seniman yang sama pula yang mengetahuinya bagamana ini dilakukan tanpa menggunakan memanfaatkan teknologi modern," kata sejarawan seni Stanley Feldman yang juga bertindak sebagai penulis dalam buku setebal 320 halaman tersebut.

Klaim ini mengundang kontroversi di dunia seni. Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1913 oleh kolektor seni Inggris, Hugh Blaker, keaslian lukisan "Mona Lisa muda" ini selalu mengundang perdebatan. Blaker membelinya dari keluarga bangsawan dan menyimpannya di sebuah studio di Isleworth, ?London, yang kini dijadikan nama lukisan tersebut.

Pada tahun 1915, ayah tirinya, seorang sejarawan seni menerbitkan sebuah buku yang menceritakan bahwa Leonardo melukis "Mona Lisa" dengan dua versi. Kemudian Blaker menjualnya kepada kolektor Amerika Henry F. Pulitzer. Pihak terakhir disebut ini mewariskannya pada kekasihnya. Di akhir hayatnya, perempuan kekasih Pulitzer ini menjualnya ke Mona Lisa Foundation. (Umi Rasmi/National Geographic Indonesia)